KEPEMIMPINAN.

Anda memang perlu meluangkan 15 menit dulu untuk menyimak tayangan berikut ini sebelum meneruskan membaca posting saya. Sebenarnya, gaya kepemimpinan (leadership) ala “intimidatif-diktatorian” seperti ini bisa dikata “lumrah” pada perusahaan besar apalagi yang mengejar kesempurnaan. Bukan cuman VW, ada rekan bercerita bahwa perusahaan multinasional dari Asia -saya enggak sebut nama atau negaranya- juga punya direkturLanjutkan membaca “KEPEMIMPINAN.”

POLA BISNIS JEPANG VS EROPA

Kalo dirasa-rasa, sebenarnya harga-harga (suku cadang/maintenis) di VW ini berasa harga-harga di (beres) Toyota atau mungkin Honda. Atau mungkin malah lebih murah? Secara VW itu sebenarnya emang head to head-nya ya sama Toyota gitu. Bukan sama BMW, atau Mercy, Volvo, Lexus, atau sama anak perusahaannya sendiri: Audi. Kalo di sini atau di banyak belahan bumiLanjutkan membaca “POLA BISNIS JEPANG VS EROPA”

Tabiat jelek saya: enggak menghitung uang.

Lulus kuliah, saya pekerja jadi karyawan. Kerja ikut orang. Harus nuruti perintah juragan meskipun kadang (baca: sering) saya tidak menyepakatinya secara manajerial: karena apa yang saya idekan mustinya akan lebih efektif, efisien, dan indah secara operasional. Tapi yang namanya jongos meski jabatan saya mentereng: head of …, ya saya harus tetap tunduk sama sesiapa yang menjadi atasanLanjutkan membaca “Tabiat jelek saya: enggak menghitung uang.”

The Cok-e Machine: Bukan Resensi

Ini bukan resensi. Dan bukan sinopsis. Kami beli buku ini dengan alasan, pertama: judul dan tampangnya menggelitik/menarik perhatian. Dan alasan kedua yang membuat kami tak bisa membantah untuk membelinya: setelah kami tanyakan/pastikan ke pramuniaga, ini buku diskon 70%, tinggal 30% dari harganya asalnya! Entah karena ia buku keluaran luama yang overstock; entah dia buku ndhakLanjutkan membaca “The Cok-e Machine: Bukan Resensi”