Sepatu 41

Sepatunya yang ‘barusan’ berumur setahun udah enggak muat. Solnya sempat terkelupas sedikit – dan sempat kami jahitkan. Namun ujung jempolnya sobek kecil. Hendak membelikannya, kami tak langsung menuju toko sepatu, yang hari-hari sebelumnya kami udah sempat jalan-jalan dan memperhatikan harga beberapa item sepatu yang cocok untuk si kecil. Kami buka dulu Lapak Jual Beli Kediri.Lanjutkan membaca “Sepatu 41”

In(i)flasi

“Jadi berapa Mas charge-nya?” Tanya klien ke saya. Saya mulai bingung pasang harga untuk klien. Pake harga lama, tarif listrik udah sebegininya. Tarif internet juga ndhak turun. Harga nasi juga naik. Apalagi bensin; saya udah mulai melupakan mobil untuk bertemu dengan klien. Kalo saya naikkan charge-nya, khawatir terjadi sengatan batin dalam koneksi & korelasi profesionalLanjutkan membaca “In(i)flasi”

Toko Daring

Saya amat-amati secara sangat sepintas, Kaskus tampaknya mulai super serius ngurusi FJB-nya. Kini situasinya udah mirip dan setanding dengan Lazada. Bedanya, kaskus berangkat dari basis massa. Lazada atau toko daring/online yg umpama dia nyata adalah berwujud hipermarket dibangun dengan basis modal. Sedikit berbeda lagi adalah Lamido (anakannya Lazada) atau Tokopedia yang merupakan marketplace, isinya dariLanjutkan membaca “Toko Daring”

Entrepreneur – Wirausahawan

Becermin dari seorang wirausahawan kolega saya; seorang wirausahawan itu bukan gagal karena modalnya ludes, usahanya tutup, bisnisnya kolaps, project-nya hancur, hartanya amblas, segalanya tiada tersisa. Seorang wirausahawan itu akan gagal jika semangatnya (untuk bangkit kembali) sirna. “The impossible is often the untried.” – J. Godwin – Menjadi wirausahawan itu memang maha berat. Sebab sekecil apapunLanjutkan membaca “Entrepreneur – Wirausahawan”